Hadapi Musim Kemarau 2014, Kades Kepari Keluarkan Surat Edaran

Diskusi Tematik. Dokumen Usaid Ifacs

Menghadapi musim kemarau panjang tahun 2014, Kepala Desa Kepari mengeluarkan Surat Edaran  No 201/73/2014 Pem. Surat Edaran ini juga sebagai implementasi dari pelaksanaan Kesepakatan Konservasi Alam (KKA) Warga setempat untuk tetap menjaga hutan dan alam sekitarnya untuk hidup yang berkelanjutan.

Demikian diungkapkan Kades Kepari, Yustinus usai melaksanakan Diskusi Tematik yang dilaksanakan di Kantor Desa Kepari, akhir Juni 2014 lalu.

"Untuk itu kita mengundang para pemuka dan tokoh masyarakt Desa Kepari serta USAID IFACS maupun lembaga Caritas untuk mendiskusikan hal ini, kemarin," Kata Yustinus,

Dalam diskusi yang dimaksud Yustinus, juga mengundang kepala desa tetangga, yaitu Desa Sepotong maupun  Camat Sungai Laur. Desa Sepotong diwakili oleh Sekdes-nya, yang turut aktif memberikan masukan dan saran. Karena permasalahan yang dihadapi Desa Sepotong juga tak jauh berbeda dengan Desa kepari.

Surat Edaran. Dokumen Desa Kepari

Comdev USAID IFACS, Petrus Apin yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa ada beberapa point kesepakatan yang dihasilkan dalam diskusi saat itu yang kemudian menjadi butir-butir Suarat Edaran Kepala Desa Kepari.

Antara lain tentang syarat-syarat warga dalam membakar ladang dan pembukaan lahan, kemudian larangan menuba menggunakan racun sintetik dari pabrik, warga diminta aktif melaporkan kejadian terkait point 1 dan 2, dan yang terakhir adalah penegasan mengenai adanya sanksi bagi warga yang melanggar.

"Inisiatif ini menurut saya menunjukan dokumen CCLA yang sudah ditandatangani oleh masyarakat Desa Kepari menjadi  bernyawa," Kata Apin.

Sementara itu manager program  Caritas Keuskupan Ketapang, Aloysius  sebagai pelaksana program USAIF IFACS di Desa Kepari dan Sepotong menambahkan bahwa apa yang dilakukan oleh warga Kepari patut di contoh desa-desa lainnya. Dimana sangat jarang ada kepala desa yang sebelum membuat sebuah keputusan terkait kepentingan publik mau mengumpulkan dan mengajak warganya berdiskusi seperti Yustinus. (Kimul)